Senin, 05 Desember 2011

"...If Love Is Blind..."

Kita mungkin dapat memberi tanpa mengasihi..., tapi kita tidak mungkin mengasihi tanpa memberi..
Banyak orang mengagungkan kata dan perbuatan yang menyatakan "CINTA", sampai kadang melupakan makna dari kata itu.., bahkan tidak jarang juga sampai orang tidak lagi peduli apapun juga ketika memilih pasangan hidupnya..,lupa bahwa perkara yang satu itu tidak hanya untuk kesenangan sesaat,tapi untuk hidup bersamanya seumur hidup..,tidak peduli latar belakang... hidupnya, keluarganya, pekerjaannya atau bahkan karakter yang entah bisa dikategorikan orang yang bisa bertanggungjawab dalam segala hal dan mapan kehidupannya dalam arti kata bisa menjadi tempat sandaran spritual dan material..ataukah akan belajar dari sejak proses merangkak dan berjalan meniti hidup dari nol bersamanya.. sampai muncul lagunya tiffani smith 'if love is blind'.. Pertanyaannya...akan sanggup seperti itu sampai kapan...? ahh..pikiran anak muda yang kadang kurang bisa memikirkan bagaimana nanti... sampai jauh ke depan..
Tetapi sekarang yang penting, adalah...bagaimana tetap pada komitmen untuk saling menguatkan dalam perjalanan mencapai impian dan sampai tiba di tanah perjanjian...dan..sekalipun harus dijalani dengan proses merangkak..berdiri..dan..berjalan..., bahkan tidak jarang juga harus melewati masa-masa jatuh bangun yang membuat kadang mesti melalui masa kehidupan di atas, dan di suatu waktu yang lain harus ada di bawah juga,tetapi konsisten untuk bangkit dan tetap bergerak... tidak diam di tempat..dan yang pasti ada tapak langkah untuk melangkah maju..meski sedikit yang bisa terlihat..yang terpenting adalah... tetap bergerak dan menghasilkan sesuatu..
Cinta bisa belajar dari proses dan waktu..dan waktu bisa mengajarkan banyak hal kepada kita.. bagaimana memahami pasangan kita, bagaimana bersama-sama dengannya mengatasi segala persoalan yang terjadi di dalam kehidupan baik ketika masa pacaran, bertunangan..dan mengarungi kehidupan suami istri dan berumahtangga..bahkan ketika anak-anak lahir..bagaimana mempertahankan cinta itu tetap indah.., bagaimana juga mendidik anak-anak untuk dibawa pada pengenalan dan takut akan Tuhan.
Setiap proses yang dilalui bersama dalam rentangan waktu itu.., akan mengajarkan tentang makna CINTA.., cinta yang sesungguhnya..yang matang dan dewasa dalam segala hal.. Cinta yang bersama-sama mensyukuri setiap berkat kehidupan yang dialami bersama dalam suka dan duka.., cinta yang tetap menghargai pasangan kita dalam segala keadaannya bahkan ketika harus melewati masa-masa sulit dalam hidupnya yang mengharuskan kita dalam fungsi kita sebagai penopangnya, yang menghormatinya dalam kapasitasnya sebagai seorang kepala, yang tunduk pada otoritasnya sebagai seorang imam, nabi dan raja dalam rumah tangga yang kita lalui bersamanya.
Dan akhirnya.., kita akan menjadi ratu dalam rumah tangga yang berbahagia, seorang wanita yang diberkati Tuhan dalam fungsi kita melalui keunikan kita sebagai seorang perempuan.
(by: Gabriella Christy)